Apakah Difusi Itu?
Difusi adalah proses pengkomunikasian inovasi melalu saluran-saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di kalangan anggota suatu sistem sosial. Difusi merupakan suatu corak khusus komunikasi, yang isi pesan-pesannya mengenai ide-ide baru. Komunikasi merupakan proses yang para pesertanya saling bertukar informasi untuk mencapai kesepakatan bersama. Batasan ini berarti bahwa adalah proses memandu (atau memisah) karena dua orang atau lebih bertukar informasi atau bersidekat (atau bersijauh) dalam memaknai peristiwa-peristiwa tertentu.
Kami memandang komunikasi sebagai suatu proses pemaduan dua arah, bukannya sebagai tindakan searah atau lurus di mana seseorang memindah sesuatu pesan kepada yang lain (Rogers dan Kincaid 1981). Anggitan sederhana mengenai komunikasi manusiawi seperti ini dapat dengan tepat memberikan tindakan atau peristiwa komunikasi tertentu dalam difusi, misalnya ketika seorang agen pembaru berusaha mempengaruhi (merayu?) klien agar menggunakan suatu inovasi. Namun apabila kita melihat apa yang terjadi sebelum peristiwa semacam itu, dan apa yang terjadi selanjutnya, kita menyadari bahwa peristiwa itu hanyalah sebagian dari keseluruhan proses yang di dalamnya dipertukarkan informasi antara dua orang itu. Mungkin, misalnya, klien datang kepada agen pembaru mengemukakan masalah dan kebutuhannya, dan oleh agen pembaru disarankan inovasi itu sebagai pemecah yang bisa ditempuh. Dan bila kita melihat interaksi agen pembaru klien dalam tautan lebih luas, kita bisa melihat bahwa interaksi mereka berlangsung beberapa putaran, dan betul-betul merupakan proses pertukaran informasi.
Dengan demikian difusi adalah suatu corak khas komunikasi, yang pesan-pesannya mengenai ide baru. Kebaruan ide dalam isi pesan komunikasi itulah yang menjadikan difusi bersifat khas. Kebaruan berarti di dalamnya terkandung derajat ketidakpastian. Ketakpastian berarti kurang keterprakiraan informasi, susunan informasi. Memang betul, informasi merupakan satu alat pengurang ketidakpastian. Informasi adalah jarak antara materi dan energi yang mempengaruhi ketidakpastian suatu situasi yang di dalamnya terdapat satu pilihan di antara banyak kemungkinan (Rogers dan Kincaid, 1981:64).
Difusi adalah salah satu jenis perubahan sosial, yang diartikan sebagai proses perubahan pada struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Bila ide-ide baru ditemukan, disebarkan, dan diadopsi atau ditolak, dan membawa dampak tertentu, maka terjadilah perubahan sosial. Tentu saja, perubahan itu dapat terjadi dengan cara lain, misalnya melalui revolusi politik atau karena peristiwa alam seperti banjir bandang atau gempa bumi.
Beberapa penulis membatasi arti difusi pada penyebaran ide-ide baru yang spontan dan tak terencana, dan menggunakan istilah diseminasi untuk difusi yang silih berganti, sebab dalam praktek perbedaan antara keduanya tidak begitu jelas. Dan, kaidah umum menggunakan kata difusi baik untuk penyebaran ide-ide baru yang spontan maupun yang terencana.
Namun sungguh bermanfaat untuk membedakan antara sistem difusi terpusat dan tidak terpusat. Dalam difusi terpusat, keputusan mengenai hal-hal seperti kapan mulai menyebarkan inovasi, siapa yang harus menilainya, dan melalui saluran apa inovasi disebarkan, dibuat oleh beberapa pejabat dan/atau pakar teknik di pucuk pimpinan lemaga pembaruan. Dalam sistem difusi tidak terpusat, keputusan seperti itu diperbincangkan lebih luas dan para klien dan calon pengguna; disini jejaring komunikasi horisontal (mendatar) di antara klien merupakan mekanisme pokok penyebaran inovasi. Sebetulnya, bisa saja tidak ada agen pembaru dalam sistem difusi yang sangat tidak terpusat, para calon pemakai inovasi sendiri yang bertanggunjawab atas swakelola penyebaran inovasi. Ide-ide baru bisa muncul dari pengalaman praktis orang-orang tertentu dalam sistem sosial klien, selain yang datang dari kegiatan resmi penelitian dan pengembangan. Tadinya ada dugaan bahwa sistem difusi yang relatif terpusat seperti dinas penyuluhan pertanian itulah yang merupakan unsur penting dalam proses difusi. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini beberapa sistem difusi relatif tak terpusat telah diselidiki dan dievaluasi. Tampaknya dalam kondisi-kondisi tertentu ia merupakan pengganti yang tepat bagi difusi yang terpusat.
Sumber : Buku Difusi Inovasi Penyebaran Ide-Ide Baru Ke Masyarakat Karya Everett M. Rogers Tahun 1994
Dengan demikian difusi adalah suatu corak khas komunikasi, yang pesan-pesannya mengenai ide baru. Kebaruan ide dalam isi pesan komunikasi itulah yang menjadikan difusi bersifat khas. Kebaruan berarti di dalamnya terkandung derajat ketidakpastian. Ketakpastian berarti kurang keterprakiraan informasi, susunan informasi. Memang betul, informasi merupakan satu alat pengurang ketidakpastian. Informasi adalah jarak antara materi dan energi yang mempengaruhi ketidakpastian suatu situasi yang di dalamnya terdapat satu pilihan di antara banyak kemungkinan (Rogers dan Kincaid, 1981:64).
Difusi adalah salah satu jenis perubahan sosial, yang diartikan sebagai proses perubahan pada struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Bila ide-ide baru ditemukan, disebarkan, dan diadopsi atau ditolak, dan membawa dampak tertentu, maka terjadilah perubahan sosial. Tentu saja, perubahan itu dapat terjadi dengan cara lain, misalnya melalui revolusi politik atau karena peristiwa alam seperti banjir bandang atau gempa bumi.
Beberapa penulis membatasi arti difusi pada penyebaran ide-ide baru yang spontan dan tak terencana, dan menggunakan istilah diseminasi untuk difusi yang silih berganti, sebab dalam praktek perbedaan antara keduanya tidak begitu jelas. Dan, kaidah umum menggunakan kata difusi baik untuk penyebaran ide-ide baru yang spontan maupun yang terencana.
Namun sungguh bermanfaat untuk membedakan antara sistem difusi terpusat dan tidak terpusat. Dalam difusi terpusat, keputusan mengenai hal-hal seperti kapan mulai menyebarkan inovasi, siapa yang harus menilainya, dan melalui saluran apa inovasi disebarkan, dibuat oleh beberapa pejabat dan/atau pakar teknik di pucuk pimpinan lemaga pembaruan. Dalam sistem difusi tidak terpusat, keputusan seperti itu diperbincangkan lebih luas dan para klien dan calon pengguna; disini jejaring komunikasi horisontal (mendatar) di antara klien merupakan mekanisme pokok penyebaran inovasi. Sebetulnya, bisa saja tidak ada agen pembaru dalam sistem difusi yang sangat tidak terpusat, para calon pemakai inovasi sendiri yang bertanggunjawab atas swakelola penyebaran inovasi. Ide-ide baru bisa muncul dari pengalaman praktis orang-orang tertentu dalam sistem sosial klien, selain yang datang dari kegiatan resmi penelitian dan pengembangan. Tadinya ada dugaan bahwa sistem difusi yang relatif terpusat seperti dinas penyuluhan pertanian itulah yang merupakan unsur penting dalam proses difusi. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini beberapa sistem difusi relatif tak terpusat telah diselidiki dan dievaluasi. Tampaknya dalam kondisi-kondisi tertentu ia merupakan pengganti yang tepat bagi difusi yang terpusat.
Sumber : Buku Difusi Inovasi Penyebaran Ide-Ide Baru Ke Masyarakat Karya Everett M. Rogers Tahun 1994
Post a Comment
Post a Comment