-->

Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan

Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan

Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan

1. Penggunaan Metode Kuantitatif

     Metode kuantitatif meliputi metode survey dan eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila:
  1. Bila masalah yang akan diteliti sudah jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dan praktek, antara rencana dan pelaksanaan.Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun hasil dari dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
  2. Apabila peneliti ingin mendapatkan data yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan data yang luas tetapi tidak mendalam. Apabila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat memanfaatkan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
  3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan atau treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk hal tersebut metode eksperimen dirasa paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan.
  4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
  5. Bila peneliti ingin mengumpulkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak di sekolah tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
  6. Bila ingin menguji tentang adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2. Metode Kualitatif

  1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih abu-abu atau mungkin malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjajahan dalam grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian kualitatif, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap obyek penelitian. Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas dan lain-lain.
  2. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiki makna tertentu. Seringkali terjadi, berdasarkan penelitian kuantitatif benar, tetapi justru terjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif. Contohnya adalah terdapat 99 orang menyatakan bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang satu orang iini yang benar. Berdasarkan penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur dari banyaknya sehari dicium. Berdasarkan penelitian kualitatif, semakin banyak suami mencium istri, maka justru menjadi tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap permasalahan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan dokumentasi.
  3. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
  4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang suit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
  5. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif sangat cocok dimanfaatkan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penajajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka dapat dijadikan sebagai tesis atau teori.
  6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara trianggulasi/gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitaitf, data yang diperoleh uji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh. Ibaratnya mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum ditemukan siapa provokatornya maka penelitian tersebut belum dinyatakan belum selesai.
  7. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif, Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang. Misalnya akan meneliti sejarah perkembangan kehidupan raja-raja di Jawa, sejarah perkembangan masyarakat tertentu sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang etos kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian perkembangan ini juga bisa dilakukan di bidang pertanian, bidang teknik seperti meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan melakukan pengamatan secara terus-menerus yang dibantu kamera terhadap proses tumbuh dan berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.

Sumber : Buku Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Karya Prof. Dr. Sugiyono Tahun 2015

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter