-->

Faktor Pemicu Pelatihan

Faktor Pemicu Pelatihan

Faktor Pemicu Diperlukannya Pelatihan

     Program pelatihan adalah program yang diupayakan untuk meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan nonformal. Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan dan kinerja individu program pelatihan harus dirancang untuk meningkatkan kinerja pada level individu, kelompok dan atau organisasi. Peningkatan kinerja akan menyiratkan perubahan yang terjadi dalam diri individu/kelompok secara terukur dalam hal pengetahuan, keterampilan, keahlian, sikap dan perilaku sosial. Pelatihan juga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas, kemampuan kepuasan, memberikan kesempatan yang sama kepada semua tenaga pendidikan nonformal. Hal yang penting dalam pelaksanaan pelatihan adalah bagaimana menyusun dan menyelenggarakan program pelatihan yang dapat mengatasi permasalahan atau hambatan yang mengganggu tugas pokok dan fungsi setiap individu tenaga pendidik/tenaga kependidikan pendidikan nonformal. Karena itu pelatihan juga diharapkan atau sangat dibutuhkan karena beberapa kondisi anatara lain dua kondisi berikut ini: 
  1. Pelatihan dibutuhkan pada saat pekerjaan mensyaratkan individu (PTK-PAUDNI) untuk memiliki keahlian-keahlian, pengetahuan atau sikap yang berbeda dari atau di sampin yang saat ini dimilikinya, sehingga diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
  2. Pelatihan dibutuhkan ketika kemajuan di dalam organisasi mensyaratkan individu untuk memiliki keahlian, pengetahuan sikap yang berbeda atau yang baru, sesuai dengan tuntutan kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fungsi Pelatihan

     Dalam pengembangan pembinaan sumber daya manusia jelas pelatihan mutlak diperlukan, kemutlakan itu tergambar pada berbagai fungsi yang dapat diambil dari padanya, baik bagi organisasi atau kelompok masyarakat, bagi pada pegawai atau peserta pelatihan maupun bagi penumbuhan dan pemeliharaan yang serasi baik dalam berbagai kelompok kerja maupun antara peserta di dalam kelompok, yang semuanya diharapkan bermuara pada peningkatan produktivitas. Sebagaimana diungkapkan Sondang P. Siangian (1998:183-185) disebutkan penyelenggaraan program pelatihan berfungsi bagi organisasi maupun para anggota organisasi. Bagi organisasi sedikitnya terdapat 7 (tujuh) fungsi, yaitu :
  1. Peningkatan produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, karena kecermatan satuan kerja yang melaksanakan tugas, tumbuh suburnya kerja sama antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda bahkan yang spesifik, meningkatkan tekad mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara lancarnya koordinasi sehingga organisasi bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh.
  2. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dengan bawahan antara lain karena adanya pendelegasian wewenang, interaksi yang didasarkan pada sikap dewasa baik secara teknikal maupun intelektual, saling menghargai dan adanya kesempatan bagi karyawan untuk berpikir dan bertindak secara inovatif.
  3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena melibatkan para karyawan yang bertanggungjawab menlaksanakan kegiatan-kegiatan operasional dan tidak sekedar diperintahkan oleh pimpinan.
  4. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan komitmen organisasional yang tinggi.
  5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial yang partisipatif.
  6. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang pada gilirannya memperlancar perumusan kebijaksanaan organisasi dan operasionalisasinya.
  7. Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan dikalangan para anggota organisasi.
     Dalam kaitannya dengan peningkatan kemampuan dan keterampilan tenaga PTK-PAUDNI, pelatihan berfungsi:
  1. Proses untuk mengembangkan performance/keahlian/keterampilan/kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PNF.
  2. Menyebarluaskan informasi/keterampilan nbaru sesuai tuntutan dan standar kerja.
  3. Memperbaharui perilaku kerja (pelatihan dibutuhkan ketika kemajuan di dalam organisasi mensyaratkan individu untuk memiliki keahlian, pengetahuan sikap yang berbeda atau yang baru).
  4. Mendorong PTK-PAUDNI untuk memiliki keahlian-keahlian, pengetahuan atau sikap yang berbeda dari yang saat ini dikuasai
Sumber : Buku Manajemen Pelatihan Karya Joko Sutarto tahun 2013

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter