-->

Konsep Dasar Pelatihan Menurut Joko Sutarto

Konsep Dasar Pelatihan Menurut Joko Sutarto

Konsep Dasar Pelatihan

     Berbicara tentang pelatihan, selalu dihadapkan pada upaya peningkatan kemampuan yang dimiliki oleh peserta pelatihan, agar dapat menyesuaikan atau menjawab tantangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian kegiatan pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang menggambarkan suatu proses memahami, mendalami, menata ulang sikap, dan mempraktekkan bidang latih tertentu, sehingga dapat menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, dengan tekanan pada penguasaan/penambahan kompetensi/kebiasaan yang telah dimiliki. Pelatihan adalah prosedur formal yang difasilitasi dengan pembelajaran guna terciptanya perubahan tingkah laku peserta pelatihan. Dalam kerangka pengembangan organisasi, kegiatan pelatihan dilakukan sebagai upaya peningkatan tujuan organisasi, artinya dampak pelatihan diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap mutu layanan organisasi. 
     Menurut Nedler (1984) pelatihan merupakan proses pembelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang atau peserta pelatihan dalam menyelesaikan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggungjawabnya. 
     Pelatihan adalah kegiatan yang ditujukan bagi peserta pelatihan dan dilaksanakan pada tempat yang sesuai dengan program, serta memiliki : tujuan yang jelas, metode pembelajaran yang spesifik, sasaran atau peserta yang jelas, rencana untuk mengimplementasikan, penilaian terhadap hasil (Wills, 1993: 10). 
     Dengan demikian pelatihan adalah suatu proses yang menciptakan kondisi dan stimulus untuk menimbulkan respons terhadap orang lain, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan (skill) dan penanaman sikap, menciptakan perubahan tingkah laku, untuk mencapai tujuan yang secara khusus dirancang sesuai dengan kebutuhan nyata peserta pelatihan.
     Friedman dan Elaine A. Yarbrough, memberikan definisi pelatihan sebagai Training is a process used by organization to meet their goals. It called in to operation when a discrepancy is preceived between the current situation and a prefarred state of affair. The trainer's role is facilitation tranee's movement from the status quo toward the ideal. Pengertian diatas memberikan pemaknaan dan pemahaman bahwa makna utama yang terkandung dalam kegiatan pelatihan adalah suatu proses yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan yaitu ketercapaian atau terpenuhinya kebutuhan nyata peserta pelatihan dalam menjawab tantangan perkembangan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggungjawabnya. Melalui kegiatan pelatihan diharapkan dapat menjawab dan memberikan solusi kesenjangan antara pengetahuan dan keterampilan yang saat ini dimiliki dengan pengetahuan dan keterampilan yang seharusnya dikuasai, antara kenyataan dan harapan, antara saat ini dan masa yang akan datang.
     Batasan pengertian yang dikemukakan Davis tentang pelatihan adalah sebagai berikut: training is the process throught which skill are developed, information is provided, and attitudes are nurtured, in order to help individuals who work in organizations to become more effective and efficient in their work. Training helps the organization to fulfill its purpose and goals while contributing to the overral development of workers. Training is necessary to help workers quality for a job, do the job, or advance, but it is also essential for enchancing and transforming the job actually adds value to the enterprise. Training facilitates learning, but learning is not only a formal activity designed and encouraged by especially prepared trainers to generate specific performance improvements. Learning is also a more universal activity,. Designed to increase capability and capacity and is facilitated formally and informally by many types of people at different levels of the organization. (Davis, 1998:44).
     Dari batasan tersebut dapat diberi pemaknaan bahwa pelatihan adalah proses untuk menumbuh-kembangkan pengetahuan, keterampilan, menyebarluaskan informasi dan memperbaharui tingkah laku serta membantu individu atau kelompok pada suatu organisasi agar lebih efektif dan efisien di dalam menjalankan suatu pokok tugas dan fungsinya dalam pekerjaan. Disamping untuk tujuan yang bersifat perorangan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan, pelatihan juga diharapkan membantu organisasi mencapai sasaran dan tujuan serta berkontribusi terhadap pengembangan keseluruhan tugas dan fungsi organisasi sesuai visi, misi, tujuan, dan program yang diembannya. Pelatihan dipelrukan untuk membantu peserta meningkatkan kualitas dalam melakukan pekerjaan, serta membantu meningkatkan keuntungan organisasi. Ia juga esensial untuk mengembangkan pekerjaan dan proses transformasi pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut benar-benar bernilai. Pleatihan adalah proses pembelajaran, tetapi pembelajaran tersebut tidak hanya dirancang secara formal dan diberikan oleh pelatih khusus yang disiapkan untuk mencapai peningkatan performansm tertentu. Pembelajaran tersebut adalah suatu aktivitas yang sangat universal, dirancang untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas serta dapat dilakukan secara formal dan informal oleh berbagai jenis orang pada level/tingkatan organisasi yang berbeda-beda. Pelatihan sebaiknya selalu memiliki semangat untuk memaksimalkan pembelajaran.

Sumber : Buku Manajemen Pelatihan Karya Joko Sutarto tahun 2013

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter