-->

Jangka Waktu dan Proses Keputusan Inovasi

Jangka Waktu dan Proses Keputusan Inovasi

Jangka Waktu

     Waktu merupakan unsur penting dalam proses difusi. Kebanyakan penelitian ilmu-ilmu tingkah laku mengabaikan dimensi waktu. Waktu merupakan aspek penting dalam proses komunikasi, tetapi kebanyakan penelitian komunikasi (yang bukan difusi) tidak memasukkannya secara eksplisit. Barangkali ini merupakan suatu konsep dasar yang tidak dapat dijelaskan dalam arti sesuatu yang lebih fundamental (Withrow 1980: 372). Waktu tidak terpisah dari peristiwa, bahkan ia merupakan aspek setiap kegiatan.
     Pemasukan waktu sebagai suatu variabel dalam penelitian difusi merupakan salah satu kekuatannya, tetapi pengukuran dimensi waktu (sering kali dengan cara ingatan responden) dapat dicela. Dimensi waktu masuk ke dalam bahasan difusi berkenaan dengan:
  1. Proses keputusan inovasi di mana seseorang menjalani proses mulai dari kenal inovasi sampai dengan pengapdosiannya atau penolakannya,
  2. Keinovatifan seseorang atau unit adopsi-yakni relatif lebih awal/akhir suatu inovasi diadopsi dibandingkan dengan anggota sistem sosial atau unit adopsi lainnya, dan
  3. Kecepatan adopsi suatu inovasi dalam suatu sistem sosial yang biasanya diukur dengan jumlah anggota sistem yang mengadopsi inovasi dalam jangka waktu tertentu.

Proses Keputusan Inovasi

     Proses keputusan inovasi adalah suatu proses dijalani seseorang (atau unit adopsi lain) mulai dari pertama kali mengenai inovasi kemudian menyikapi, mengambil keputusan untuk memakai (mengadopsi) atau menolaknya, dan melaksanakan penggunaan ide baru itu. 5 langkah pokok dalam proses itu:
  1. Pengenalan
  2. Persuasi
  3. Keputusan
  4. Pelaksanaan
  5. Konfirmasi
     Pengenalan terjadi ketika seseorang dihadapkan dengan adanya inovasi dan memahami bagaimana inovasi itu berfungsi. Persuasi itu terjadi ketika seseorang menyikapi inovasi, suka atau tidak suka. Keputusan terjadi ketika seseorang terlibat dalam kegiatan yang mengarah pada pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi. Pelaksanaan (implementasi) berlangsung ketika seseorang menerapkan penggunaan inovasi dalam kehidupannya sehari-hari. Reinvensi biasanya terjadi pada tahap implementasi ini. Konfirmasi terjadi ketika seseorang mencari penguatan (reinforcement) terhadap keputusan inovasi yang telah ia buat, tetapi mungkin saja ia merubah keputusan bila ia berhadapan dengan pesan-pesan yang bertentangan dengan inovasi.
     Proses keputusan inovasi adalah usaha pencarian dan pemrosesan informasi dalam rangka memperkecil ketidakpastian mengenai inovasi. Pada tahap pengenalan, seseorang terutama mencari informasi perangkat lunak yang terkandung dalam inovasi teknologis, yang mengurangi ketakpastian mengenai hubungan sebab akibat antara kemampuan inovasi itu dengan pemecahan masalah. Pada tahap ini seseorang ingin tahu inovasi apa (yang mereka hadpi) itu, dan bagaimana inovasi bekerja (dapat memecahkan masalah). Saluran media massa dapat secara efektif menyalurkan informasi-informasi ini.
     Tetapi meningkatpada tahap persuasi, dan terutama pada tahap keputusan, seseorang mencari informasi penilaian inovasi dalam rangka mengurangi ketidakpastian akibat-akibat yang diharapkan dari inovasi. Di sini seseorang ingin mengetahui keuntungan dan ketugian penggunaan inovasi itu bagi dirinya. Jaringan komunikasi antar pribadi dengan teman-teman dekatlah terutama yang membawa informasi evaluatif mengenai suatu inovasi. Evaluasi subjektif mengenai gagasan baru itu mungkin berpengaruh besar pada seseorang pada tahap keputusan, dan mungkin pula pada tahap pengukuhan.
     Proses keputusan inovasi dapat mengarah pada penerimaan (adopsi), yakni nsuatu keputusan untuk sepenuhnya menggunakan inovasi sebagai cara terbaik atau mengarah pada penolakan yaitu keputusan untuk tidak menggunakan inovasi. keputusan itu nantinya dapat berubah: misalnya, terjadi penghentian (discontinuation) yaitu suatu keputusan untuk menolak inovasi setelah tadinya mengadopsi. Pemacetan terjadi karena seseorang tidak puas dengan suatu inovasi, atau karena inovasi itu digeser oleh ide baru yang lebih baik. Mungkin pula seseorang mengadopsi inovasi telah tadinya memutuskan untuk menolaknya. Adopsi terlambat dan pengentian terjadi dalam tahap pengukuhan dari proses keputusan inovasi.
     Proses keputusan inovasi berdimensi waktu dalam arti bahwa kelima tahap itu biasanya berlangsung dalam suatu urutan waktu mulai dari pengenalan, persuasi, keputusan, pelaksanaan dan pengukuhan. Periode keputusan inovasi adalah lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses keputusan inovasi. Perkecualian pada urutan kelima tahap itu tentu saja ada, misalnya tahap keputusan mendahului tahap persuasi.
     Keputusan inovasi yang dibuat oleh organisasi atau unit pengadopsi yang bukan perseorangan. Misalnya, suatu perusahaan memutuskan untuk membeli alat pengolah kata (word processor) berdasarkan keputusan staf atau keputusan pimpinan; pekerja pada perusahaan itu secara pribadi tidak punya suara dalam pengambilan keputusan inovasi, atau hanya kecil. Bila suatu keputusan inovasi dibuat oleh suatu sistem, bukan oleh perseorangan, proses keputusan itu biasanya lebih rumit.
     Dengan demikian waktu merupakan dimensi penting dalam proses keputusan inovasi.
Sumber : Buku Difusi Inovasi Penyebaran Ide-Ide Baru Ke Masyarakat Karya Everett M. Rogers Tahun 1994

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter