1. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN
Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi (level of explanation) dan waktu. Menurut bidang, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis, profesional dan institusional. Dilihat dari segi tujuannya, terdapat dua jenis penelitian yaitu penelitian murni dan terapan. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi: penelitian survey, expostfacto, eksperimen, naturalistik, policy research, evaluation research, action research, sejarah dan Research and Development (R&D). Dari level of explanation dapat dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif. Dari segi waktu terdapat dua jenis penelitian yaitu penelitian cross sectional dan longitudinal.
Jenis-jenis metode penelitian juga dapat diklasifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research), dan penelitian pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokken menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar berikut.
Menurut Gay (1977) bahwa sebenarnya sangat sulit untuk membedakan atau memisahkan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian murni memiliki tujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan langsung yang bersifat praktis. Penelitian murni pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat. Penelitian terapan dilaksanakan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang terapkan dalam memecahkan berbagai masalah-masalah praktis. Kesimpulannya penelitian murni atau dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Dan jika ilmu tersebut telah digunakan untuk memecahkan suatu masalah, maka penelitian tersebut dapat disebut sebagai penelitian terapan.
Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985) penelitian murni atau dasar merupakan penelitian yang memiliki tujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan memiliki tujuan untuk memecahkan permasalahan kehidupan praktis. Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research and development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau mevalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan pengembangan merupakan "jembatan" antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan (applied research), di mana penelitin dasar bertujuan untuk "to discover new klowledge about fundamental phenomena" dan applied research memiliki tujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara langsung atau praktis dapat digunakan. Meskipun terkadang ada kalanya penelitian terapan juga digunakan untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan (R&D) bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk untuk memudahkan aktivitas manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Selanjutnya Borg and Gall (1989) menyatakan: One way to bridge the gap between research and practice in education is to Research & Development. Secara umum penelitian R & D memiliki sifat longitudinal (beberapa tahap). Untuk melaukukan penelitian R & D diperlukan penelitian analisis kebutuhan terlebih dahulu sehingga kedepan mampu menghasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen, atau action research. Setelah produk teruji. maka dapat dinamakan penelitian terapan (applied research).
Metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik/kualitatif juga dapat ditempatkan dalam satu garis kontinum, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
Dari gambar terlihat bahwa, metode penelitian eksperimen sangat tidak alamiah/natural karena tempat penelitian di laboratorium dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Misalnya pengaruh ruang kelas ber AC terhadap efektivitas pembelajaran. Metode survey bertujuan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan berbeda dengan penelitian eksperimen). Metode penelitian naturalistik/kualitatif, digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah, dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic, yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.
Berdasarkan jenis-jenis penelitian seperti tersebut di atas, maka dapat dikemukakan disini bahwa, yang termasuk dalam metode kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey, sedangkan yang termasuk dalam metode penelitian kualitatif yaitu metode naturalistik. Penelitian untuk basic research pada umumnya menggunakan metode eksperimen dan kualitatif, applied research menggunakan eksperimen dan survey, dan R & D dapat menggunakan survey, kualitatif dan eksperimen.
Sumber : Buku Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Karya Prof. Dr. Sugiyono Tahun 2015
Post a Comment
Post a Comment